Selasa, 14 Maret 2017

Penyakit Lambung

Lambung
Lambung merupakan salah satu anggota tubuh yang sangat penting yang memiliki peranan besar dalam mencerna makanan dan mengubah makanan menjadi sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk memulai berbagai aktivitas sehari-hari. Lambung yang merupakan anggota dari sistem pencernaan tubuh juga bernapas layaknya hidung, lambung akan mengepis apabila tidak asupan makanan yang masuk dan akan mengembang bila makanan telah masuk. Lambung bekerja setiap hari tanpa henti meski ketika dimalam hari kita tidak mengkonsumsi apapun menjelang tidur. Lambung akan tetap bekerja untuk menyiapkan bekal energi yang akan digunakan esok hari.

Lambung terletak pada bagian tubuh diantara daerah epigastrik dan sebagaian sebelah kiri hipokhondriak dan umbilikal. Lambung yang memiliki susunan yang terdiri dari fundus, batang utama, dan bawah horizontal yakni antrum pilorik. Proses pencernaan saat makanan masuk ke lambung kemudian lambung akan membentuk suatu lingkaran-lingkaran konsentris pada korpus dan fondus gastrikus. Makanan yang paling baru terletak paling dekat dengan lubang esofagus dan makanan yang paling lama terletak dekat dengan dinding lambung.

Lambung adalah organ tubuh manusia yang sangat vital dan perlu diperhatikan dan dijaga akan kelangsungan dan fungsi agar bekerja dengan optimal. Lambung sendiri memiliki 3 fungsi besar, diantaranya :
1.      Lambung berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan dalam jumlah yang cukup besar dan terletak pada bagian bawah saluran pencernaan.
2.    Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan, lambung juga merupakan tempat pengolahan makanan yang bekerja sama denagn getah lambung hingga membentuk sampuran setengah padat yang disebut dengan Kimus.
3.      Lambung juga berfungsi untuk mengeluarkan makanan secara perlahan yang kemudian akan dikirim masuk ke usus halus dan kemudian akan dioalh didalam usus halus dengan cepat untuk pencernaan dan absorpsi usus halus.
Penyakit lambung masih memiliki kaitan erat dengan penyakit maag dan tukak lambung, yang dapat terjadi akibat seringnya menunda makan, pola makan yang tidak teratur dan konsumsi makanan yang salah. Seseorang yang menderita penyakit lambung awalnya memiliki gejala seperti:
ü Timbul rasa mual ingin muntah
ü Sering merasa lelah
ü Kram pada perut
ü Nafsu makan yang mulai berkurang
ü Perut nyeri
ü Adaptasi dari penyakit maag

Penyakit Maag dan Tukak Lambung
Sakit maag dan tukak lambung merupakan dua kondisi yang berbeda, meski memiliki beberapa gejala yang hampir sama. Adakah perbedaan antara sakit maag dengan tukak lambung? Ataukah sama saja antara kedua penyakit tersebut? Hal tersebut sering menjadi pertanyaan masyarakat umum.
Sebetulnya keduanya merupakan penyakit yang berbeda, namun keduanya memiliki hubungan sebab akibat dan terdapat beberapa gejala yang hampir sama. Untuk mengetahui perbedaan antara keduanya, mari kita simak penjelasan berikut.
Sakit Maag
Sakit maag atau gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti peradangan. Peradangan pada lambung dapat diakibatkan oleh sistem perlindungan mukosa lambung yang tidak mampu lagi melindungi lambung, akibat paparan yang terus-menerus oleh berbagai zat yang merugikan.
Beberapa faktor penyebab yang dapat menyebabkan gastritis adalah:
·       Produksi asam lambung yang berlebihan akibat pola makan yang tidak teratur dan stres yang berlebihan.
·     Konsumsi makanan tertentu yang dapat mengiritasi lambung, seperti terlalu pedas, terlalu panas, makanan berlemak, serta makanan yang menghasilkan gas.
·    Konsumsi obat-obatan yang dapat mengiritasi lambung, seperti beberapa jenis antibiotik, obat antinyeri, obat steroid/ antiradang, dan sebagainya.
·        Infeksi bakteri seperti Helycobacter pylori.
·     Konsumsi alkohol dan merokok. Kedua zat tersebut dapat menyebabkan peradangan pada dinding mukosa lambung. Untuk itu, para penderita maag sebaiknya menghindari kedua substansi ini.
Gejala-gejala dari sakit maag, di antaranya:
·        Tidak nyaman sampai nyeri pada saluran pencernaan, terutama bagian atas.
·        Mual.
·        Muntah.
·        Nyeri ulu hati.
·        Lambung terasa penuh.
·        Kembung.
·        Sering bersendawa.
·        Cepat kenyang.
·        Perut keroncongan.
·        Sering buang angin.
Penanganan gastritis tidaklah sulit, biasanya gejala pada gastritis akan hilang jika penderita mengonsumsi obat khusus lambung, melakukan pola makan teratur (usahakan diet lunak terlebih dahulu), menghindari konsumsi zat yang dapat merangsang dinding lambung, serta mengelola stres dengan baik.
Tukak Lambung
Tukak didefinisikan sebagai kerusakan mukosa lambung yang menyebabkan terjadinya luka dan peradangan lokal di daerah luka tersebut. Disebut tukak apabila terjadi robekan berdiameter 5 mm mulai dari submukosa hingga otot mukosa dinding lambung. Atau dengan kata lain, tukak adalah hilangnya lapisan epitel permukaan dinding lambung hingga ke lapisan lebih dalam dengan diameter 5 mm.
Jika pada gastritis hanya terjadi proses peradangan, pada tukak telah terjadi kerusakan yang menyebabkan luka atau hilangnya sebagian dinding lambung. Hal tersebut bisa menyebabkan perdarahan yang dapat membahayakan nyawa.
Penyebab dasar terjadinya tukak lambung ialah sama dengan gastritis, seperti produksi asam lambung berlebih, konsumsi makanan dan obat-obatan yang dapat mengiritasi lambung, serta infeksi bakteri. Hanya saja tukak lambung merupakan proses lebih lanjut dari gastritis yang bersifat kronis (lama) dan tidak tertangani dengan baik.
Sekitar 90% dari penderita tukak mengeluh nyeri hebat pada ulu hati, seperti terbakar disertai:
·        Mual.
·        Muntah.
·        Perut kembung.
·        Berat badan menurun.
·        Muntah darah.
·        BAB hitam.
·        Anemia akibat perdarahan pada dinding lambung.
Penanganan tukak lambung hampir sama dengan gastritis. Namun, pada beberapa kasus dengan komplikasi berupa perdarahan, maka memerlukan terapi khusus seperti operasi. Operasi yang dapat dilakukan yakni vagotomy, yaitu dengan melakukan pemotongan cabang saraf vagus yang menuju lambung sehingga dapat mengurangi sekresi lambung agar tidak semakin memperberat luka.
Untuk itu, agar tidak menderita tukak lambung, mulai sekarang jagalah kesehatan lambung Anda dengan makan teratur, kurangi asupan yang dapat mengiritasi lambung, kelola stres, dan bagi penderita sakit maag, obati penyakit Anda sebelum bertambah berat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;